
Brasil Pecat Dorival Junior Usai Kekalahan Telak dari Argentina
Tim nasional Brasil mengalami guncangan besar dalam dunia sepak bola internasional setelah federasi sepak bola negara tersebut, CBF (Confederação Brasileira de Futebol), secara resmi mengumumkan pemecatan pelatih kepala Dorival Junior. Keputusan ini diambil tidak lama setelah kekalahan telak yang diderita Brasil saat menghadapi rival abadi mereka, Argentina, dalam laga persahabatan internasional yang berlangsung di Buenos Aires, Argentina.
Kekalahan dengan skor 3-0 tersebut tidak hanya mencoreng prestise sepak bola Brasil di kancah dunia, tetapi juga memicu gelombang kritik dari pengamat, legenda sepak bola, hingga publik luas yang mempertanyakan arah dan strategi tim nasional di bawah kepemimpinan Dorival Junior. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut latar belakang pemecatan, reaksi berbagai pihak, serta implikasinya terhadap masa depan tim nasional Brasil.

Brasil Pecat Dorival Junior Usai Kekalahan Telak dari Argentina
Dorival Junior ditunjuk sebagai pelatih tim nasional Brasil pada awal tahun 2024 dengan harapan mampu membawa tim berjaya kembali setelah kegagalan di Piala Dunia 2022 dan performa inkonsisten di Copa America. Ia dikenal sebagai pelatih berpengalaman di level klub Brasil, pernah menangani tim-tim besar seperti Flamengo, Santos, dan São Paulo FC, dengan prestasi cukup baik di liga domestik.
Namun, transisi Dorival dari level klub ke tim nasional tampaknya tidak berjalan mulus. Dalam 10 laga yang dipimpinnya bersama Selecao, Dorival hanya mencatatkan 3 kemenangan, 3 hasil imbang, dan 4 kekalahan. Terakhir, kekalahan dari Argentina menjadi puncak kekecewaan, mengingat rivalitas sejarah yang kuat antara kedua negara tersebut.
Detail Pertandingan: Brasil vs Argentina
Pertandingan persahabatan antara Brasil dan Argentina pada 18 April 2025 berlangsung di Stadion Monumental, Buenos Aires. Meskipun hanya bertajuk laga uji coba, intensitas dan tensi pertandingan sangat tinggi sejak awal peluit dibunyikan.
Brasil tampil dengan formasi 4-3-3, menurunkan beberapa pemain muda dan bintang seperti Vinícius Júnior, Rodrygo, dan Bruno Guimarães. Di sisi lain, Argentina tampil dengan kekuatan penuh termasuk Lionel Messi, Lautaro Martínez, dan Alexis Mac Allister.
Argentina menguasai jalannya pertandingan sejak awal, dan mencetak tiga gol melalui Messi (penalti), Enzo Fernández, dan Lautaro. Brasil tampak kehilangan arah permainan, minim kreativitas, dan kesulitan menghadapi tekanan tinggi dari lini tengah Argentina. VENUS4D
Kekalahan ini menjadi kekalahan terburuk Brasil dalam lima tahun terakhir melawan Argentina, dan dianggap mempermalukan nama besar sepak bola Brasil di kancah internasional.
Pernyataan Resmi CBF
Melalui siaran pers yang dirilis pada 19 April 2025, CBF menyatakan:
“Setelah melakukan evaluasi menyeluruh atas performa tim nasional dalam beberapa laga terakhir, CBF memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan pelatih Dorival Junior. Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kontribusinya serta berharap yang terbaik untuk karier beliau ke depan.”
CBF juga menyebutkan bahwa penunjukan pelatih sementara akan dilakukan dalam waktu dekat, sembari mempersiapkan agenda pertandingan kualifikasi Piala Dunia yang akan segera dimulai.
Baca juga: Persiapan Pelatih buat Jonatan sebagai Ujung Tombak di Piala Sudirman
Reaksi Publik dan Legenda Sepak Bola
Pemecatan Dorival Junior menuai berbagai reaksi dari publik dan tokoh-tokoh sepak bola Brasil. Mantan pemain legendaris Brasil, Cafu, menyatakan bahwa langkah ini memang tidak bisa dihindari mengingat performa yang terus menurun.
“Kekalahan dari Argentina adalah momen yang menyakitkan. Bukan sekadar kalah, tapi cara kita kalah menunjukkan ada masalah mendasar di tim ini,” ujar Cafu.
Di media sosial, tagar #DorivalOut menjadi trending topic beberapa jam setelah pertandingan usai. Banyak netizen mengkritik strategi permainan, keputusan pemilihan pemain, serta kurangnya semangat juang tim di bawah pelatih 62 tahun tersebut.
Sementara itu, sebagian kalangan juga menyayangkan pemecatan ini karena Dorival hanya diberi waktu singkat tanpa stabilitas skuad. Cedera pemain inti dan masa transisi generasi disebut sebagai faktor yang turut memengaruhi performa buruk tim.
Kandidat Pengganti Dorival Junior
Setelah pemecatan Dorival, spekulasi mengenai siapa yang akan menggantikannya langsung beredar luas. Beberapa nama yang santer disebut antara lain:
-
Fernando Diniz
Mantan pelatih Fluminense yang pernah menjadi pelatih interim Brasil, dikenal dengan filosofi sepak bola menyerang dan penuh improvisasi. -
Abel Ferreira
Pelatih asal Portugal yang sukses bersama Palmeiras. Ia memiliki pengalaman dan sudah terbukti di liga Brasil. -
Tite
Pelatih yang pernah menangani Brasil di Piala Dunia 2018 dan 2022. Meski sudah sempat mundur, ada dorongan publik untuk memberinya kesempatan kedua. -
Rogério Ceni
Legenda São Paulo dan pelatih muda yang mulai menunjukkan tajinya. Namun, pengalaman internasionalnya masih minim.
CBF diperkirakan akan mengambil keputusan dalam waktu dekat mengingat pentingnya laga-laga resmi yang menanti, terutama dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL yang sangat kompetitif.
Dampak Jangka Pendek dan Panjang
Pemecatan pelatih di tengah kalender internasional membawa dampak besar, baik secara teknis maupun psikologis.
Dalam jangka pendek, skuad Brasil harus menyesuaikan kembali gaya bermain di bawah pelatih baru dan membangun kembali kepercayaan diri yang runtuh.
Dalam jangka panjang, pemilihan pelatih berikutnya akan menentukan arah proyek besar sepak bola Brasil dalam menghadapi Piala Dunia 2026.
Brasil tidak hanya butuh pelatih yang kompeten, tetapi juga pemimpin yang mampu membangun kembali fondasi taktik, psikologi tim, dan identitas permainan khas Brasil yang selama ini dikenal menyerang dan atraktif.
Penutup
Kekalahan memalukan dari Argentina bukan hanya mencoret catatan buruk dalam sejarah sepak bola Brasil, tetapi
juga menjadi titik balik yang memicu perubahan besar dalam kepemimpinan tim nasional. Pemecatan Dorival Junior menjadi langkah berani CBF yang harus dibarengi dengan keputusan strategis berikutnya dalam memilih pengganti yang tepat.
Kini, semua mata tertuju pada siapa yang akan dipercaya untuk membangkitkan kembali kejayaan Selecao.
Dengan talenta muda yang melimpah dan sejarah panjang sebagai negara sepak bola paling bergengsi
di dunia, publik berharap Brasil mampu bangkit dan kembali menjadi kekuatan dominan di panggung dunia.