Pada 18 Februari 2025, c harus mengakhiri perjalanan mereka di Liga Champions Eropa setelah kalah 1-3 dari Club Brugge. Pertandingan leg kedua babak playoff yang berlangsung di Gewiss Stadium, Bergamo, memastikan Club Brugge melaju ke babak 16 besar dengan agregat 5-2. Kegagalan ini menandakan berakhirnya perjuangan Atalanta di kompetisi tersebut.

Jalannya Pertandingan

Atalanta memulai pertandingan dengan harapan tinggi. Mereka berusaha mengejar ketertinggalan agregat di leg pertama. Namun, Club Brugge tampil sangat dominan sejak menit pertama. Pada menit ke-3, pemain muda berbakat, Chemsdine Talbi, membuka skor setelah tembakan dari luar kotak penalti. Tembakan tersebut tidak mampu dihalau oleh kiper Atalanta, Marco Carnesecchi. Gol ini memberikan keunggulan yang sangat berharga bagi Club Brugge.

Atalanta tampaknya masih kesulitan untuk bangkit dari gol cepat tersebut. Pada menit ke-27, Talbi kembali menorehkan namanya di papan skor. Tembakan pertama dari Christos Tzolis berhasil ditepis oleh Carnesecchi, namun bola rebound langsung disambar oleh Talbi. Dengan gol tersebut, keunggulan Club Brugge semakin meyakinkan.

Menjelang babak pertama berakhir, tepatnya pada menit ke-45+3, Ferran Jutgla mencetak gol ketiga untuk Club Brugge. Jutgla melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang tidak mampu dijangkau oleh Carnesecchi. Gol ini seolah menutup harapan Atalanta untuk bisa bangkit. Skor 3-0 membuat tim tuan rumah semakin sulit mengejar ketertinggalan.

Di babak kedua, Atalanta mencoba memperbaiki permainan mereka. Pada menit ke-46, Ademola Lookman berhasil mencetak gol hiburan bagi Atalanta. Ia memanfaatkan umpan silang dari Davide Zappacosta untuk mencetak gol pertama bagi timnya. Meskipun begitu, peluang mereka untuk mengejar sangat tipis mengingat keunggulan yang dimiliki Club Brugge.

Pada menit ke-61, Atalanta diberikan kesempatan emas untuk memperkecil ketertinggalan melalui tendangan penalti. Lookman yang dipercaya sebagai eksekutor gagal memanfaatkan peluang tersebut. Penyelamatan gemilang dari kiper Brugge, Simon Mignolet, membuat Atalanta semakin frustrasi. Gagalnya penalti tersebut menjadi momentum bagi tim tamu untuk menguasai jalannya pertandingan.

Frustrasi semakin meningkat bagi Atalanta. Pada menit ke-87, kapten Atalanta, Rafael Toloi, menerima kartu merah langsung. Ia mendapat kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras terhadap Maxim De Cuyper. Kartu merah tersebut semakin memperburuk situasi bagi Atalanta yang sudah tertinggal tiga gol.

Reaksi Pelatih

Pelatih Brugge, Nicky Hayen, menyatakan bahwa kemenangan timnya atas Atalanta tidak mengejutkannya. Ia menganggap timnya bermain sangat solid dan percaya diri sejak awal. Hayen sangat memuji kontribusi dari Talbi dan Jutgla yang menjadi kunci kemenangan. “Kami telah mempersiapkan diri dengan baik. Para pemain tampil dengan kualitas tinggi dan tidak memberi peluang kepada Atalanta,” ujar Hayen dalam wawancara setelah pertandingan.

---

Baca juga artikel lain mengenai Sepakbola dan Olahraga lainnya:

• FIFA Tetapkan Tuan Rumah Piala Dunia 2030
• Format Baru Liga Champions UEFA
• Pemain Basket Dengan Gaji Termahal di Dunia

---

Club Brugge Melaju ke Babak 16 Besar

Dengan kemenangan ini, Club Brugge berhasil melaju ke babak 16 besar Liga Champions Eropa. Mereka akan bertemu dengan pemenang antara Lille dan Aston Villa. Kemenangan ini tentu menjadi prestasi besar bagi Club Brugge yang berhasil mengalahkan salah satu tim kuat dari Italia. Mereka kini dapat melangkah lebih jauh di kompetisi ini dengan keyakinan yang tinggi.

Penutupan: Club Brugge Singkirkan Atalanta

Bagi Atalanta, kekalahan ini menjadi pukulan berat. Meskipun mereka berjuang dengan semangat tinggi, mereka gagal mengimbangi permainan apik dari Club Brugge. Tersingkir dari Liga Champions tentu menjadi kekecewaan besar, namun kini Atalanta harus fokus pada kompetisi domestik mereka. Serie A menjadi peluang bagi mereka untuk kembali meraih kesuksesan dan memperbaiki posisi di papan atas.

Dengan berakhirnya perjalanan mereka di Liga Champions, Atalanta kini harus mengevaluasi kinerja tim dan merencanakan langkah-langkah berikutnya untuk musim ini. Mereka berharap bisa kembali menunjukkan performa terbaik di liga domestik dan kembali bersaing di level tinggi.