
Persiapan Gregoria Menuju All England 2025: Fokus ke Mental
Jelang All England 2025, Gregoria Mariska Utamakan Persiapan Mental
Menjelang ajang bergengsi All England 2025, Gregoria Mariska Tunjung, atlet bulutangkis andalan Indonesia, kini tengah memusatkan persiapannya pada aspek mental. Sebagai salah satu pebulutangkis putri terbaik tanah air, persiapan mental dianggap Gregoria sebagai faktor penting yang dapat menentukan penampilannya di kejuaraan bergengsi tersebut.

Jorji, sapaan akrab Gregoria, mengaku bahwa dirinya kini lebih memberi perhatian khusus pada kondisi mentalnya. Hal ini karena ia telah cukup lama absen dari pertandingan internasional sejak terakhir kali tampil di Indonesia Masters 2025 yang berlangsung lebih dari sebulan lalu. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran dirinya mengenai hilangnya “feeling” atau suasana pertandingan.
Persiapan Gregoria Menuju All England 2025: Fokus ke Mental
Dalam dunia olahraga profesional, kemampuan teknis bukan satu-satunya faktor penentu kemenangan. Aspek psikologis atau mental juga memegang peranan penting. Bagi atlet seperti Gregoria, menjaga kondisi mental tetap prima adalah kunci menghadapi tekanan pertandingan.
Jorji sendiri menyadari bahwa persiapan teknis saja tidak cukup jika tidak diiringi oleh kesiapan mental yang matang. Menurutnya, bermain di turnamen sebesar All England membutuhkan ketenangan dan konsentrasi tinggi. Oleh karena itu, Gregoria kini melakukan berbagai latihan khusus untuk meningkatkan daya tahan mentalnya.
“Persiapan ke mental ini penting karena sudah lama tidak bertanding. Aku ingin bisa langsung tune-in saat bertanding nanti. Suasana pertandingan itu unik, ada tekanan, dan perlu adaptasi cepat,” ujar Gregoria di Pelatnas PBSI Cipayung.
Tantangan Setelah Lama Absen dari Turnamen
Gregoria memang telah absen bertanding sejak terakhir kali mengikuti Indonesia Masters 2025. Tidak seperti beberapa atlet lainnya yang memanfaatkan turnamen Orleans Masters 2025 sebagai ajang pemanasan, Gregoria justru memilih langsung tampil di ajang bergengsi All England 2025. Keputusan ini tentu mengandung risiko tersendiri, terutama dari sisi mental dan ritme pertandingan.
Namun, atlet yang akrab disapa Jorji ini memiliki pertimbangannya sendiri. Baginya, fokus pada persiapan mental secara intensif dianggap cukup untuk mengatasi tantangan tersebut. Latihan mental secara rutin diyakini bisa membantu dirinya mengatasi tekanan dan tantangan yang mungkin akan dihadapi selama pertandingan berlangsung.
“Aku sengaja memilih langsung ke All England untuk fokus penuh. Aku yakin, dengan persiapan mental yang baik, aku bisa tampil optimal. Yang penting sekarang adalah bagaimana aku menjaga ketenangan dan percaya diri,” jelas Gregoria.
Riwayat Cedera dan Faktor Psikologis
Selain persiapan mental, Gregoria juga memastikan kondisi fisiknya siap menghadapi kompetisi. Sebelumnya, atlet ini pernah mengalami beberapa cedera yang membuatnya harus istirahat lebih lama dari kompetisi internasional. Meskipun saat ini kondisinya dinyatakan prima, faktor psikologis setelah cedera tetap menjadi perhatian khusus.
“Cedera sebelumnya memang membuat aku lebih berhati-hati dalam bermain. Tapi aku juga belajar bahwa menjaga mental positif bisa membantu dalam pemulihan fisik lebih cepat dan efektif. Jadi sekarang aku sangat fokus menjaga mindset positif,” ungkapnya.
Lawan Pertama: Gregoria vs Michelle Li
Di babak pertama All England 2025, Gregoria dijadwalkan menghadapi Michelle Li, pebulutangkis asal Kanada. Dalam sejarah pertemuan keduanya, Gregoria unggul dengan catatan tiga kemenangan dari empat kali pertemuan. Terakhir, Gregoria berhasil menang atas Michelle Li di Arctic Open 2024 dengan performa yang meyakinkan, sehingga meningkatkan kepercayaan dirinya.
BACA JUGA:Rachel Allessya Rose Meilysa Trias Puspitasari Melaju ke Babak 16 Besar German Open 2025
“Aku punya catatan yang bagus saat menghadapi Michelle Li. Tapi aku tetap tidak mau lengah, karena di All England ini setiap pertandingan pasti berat dan penuh tekanan,” tambah Gregoria dengan serius.
Strategi Khusus Gregoria di All England
Untuk tampil maksimal di All England 2025, Gregoria mengungkapkan bahwa dirinya memiliki beberapa strategi khusus. Selain memperkuat pertahanan mental, Gregoria juga terus melatih ketepatan pukulan dan daya tahan fisiknya. Menurutnya, kombinasi antara teknik, fisik, dan mental akan menjadi kunci keberhasilan.
“Selain mental, aku juga menyiapkan fisik dan teknik secara mendalam. Aku ingin bisa mengendalikan ritme permainan sejak awal, karena di turnamen besar seperti ini, sedikit kesalahan saja bisa fatal,” jelas Gregoria mengenai strategi permainannya.
Harapan Besar untuk Raih Prestasi di All England 2025
Bagi Gregoria, All England 2025 bukan sekadar turnamen biasa. Kejuaraan bergengsi ini merupakan ajang untuk membuktikan kemampannya di kancah internasional. Menjadi juara di All England merupakan impian besar Gregoria yang ingin ia raih.
“Aku punya harapan besar di All England tahun ini. Meski persaingan pasti sangat ketat, aku percaya diri dengan persiapan yang telah aku jalani selama ini. Aku ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ungkap Gregoria dengan penuh optimisme.
Dukungan Publik dan Motivasi Ekstra
Gregoria juga mengungkapkan bahwa dukungan masyarakat Indonesia memberikan motivasi tambahan baginya. Ia merasa dukungan publik mampu menambah semangat dan mental bertanding yang tinggi. Oleh karena itu, ia berharap doa dan dukungan masyarakat terus mengalir kepadanya sepanjang turnamen berlangsung.
“Dukungan dari masyarakat Indonesia itu sangat luar biasa. Aku sangat berterima kasih karena itu memberikan semangat lebih untuk tampil maksimal di All England nanti,” pungkasnya.
Kesimpulan
Dengan persiapan matang yang mencakup mental, fisik, dan teknik, Gregoria Mariska siap menghadapi tantangan All England 2025. Harapannya adalah mampu menampilkan performa terbaik, menjaga stabilitas mental, serta memberikan hasil yang membanggakan bagi Indonesia di ajang bulutangkis internasional paling bergengsi tersebut.