
Malaysia Masters Mei 2025 Dejan/Fadia Sudah Tahu Pola Main Lawan
Pasangan ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja atau yang akrab disebut Dejan/Fadia, menunjukkan optimisme tinggi jelang penampilan mereka di turnamen Malaysia Masters 2025 yang digelar pada Mei ini. Dalam beberapa pernyataan menjelang pertandingan, keduanya mengungkapkan bahwa mereka telah mempelajari pola permainan lawan secara mendalam dan siap memberikan performa terbaik di atas lapangan.
Turnamen bulutangkis Malaysia Masters 2025 menjadi salah satu ajang penting dalam kalender BWF World Tour. Selain menjadi bagian dari persiapan menuju Olimpiade, turnamen ini juga menjadi arena uji strategi dan evaluasi kekompakan pasangan ganda campuran, terutama bagi tim Indonesia yang sedang membangun formasi kuat di sektor tersebut.
Malaysia Masters Mei 2025 Dejan/Fadia Sudah Tahu Pola Main Lawan
Dejan/Fadia mengaku telah melakukan berbagai persiapan, baik dari sisi teknis, taktik, maupun mental. Setelah menyelesaikan beberapa turnamen sebelumnya di Asia dan Eropa, keduanya merasa sudah makin mengenal karakter permainan masing-masing dan lebih solid sebagai pasangan di lapangan.
“Dari beberapa pertemuan sebelumnya dengan lawan-lawan kuat seperti Zheng/Huang (Tiongkok) dan Seo/Chae (Korea Selatan), kita banyak belajar. Kita jadi tahu bagaimana cara mereka bermain, kebiasaan mereka saat under pressure, dan pola serangan mereka,” ujar Dejan dalam konferensi pers tim pelatnas di Cipayung, Jakarta.
Gloria menambahkan bahwa mereka telah melakukan video analysis terhadap calon lawan-lawan utama di Malaysia Masters. Mereka fokus melihat detail kecil yang bisa menjadi celah untuk memenangkan reli-reli panjang dan menentukan arah permainan.
Pola Main Lawan Sudah Dikuasai
Salah satu kekuatan dari pasangan yang sudah sering berkompetisi adalah kemampuannya dalam membaca permainan lawan. Hal ini menjadi nilai plus bagi Dejan/Fadia, mengingat mereka telah sering bertemu dengan sebagian besar pasangan top dunia.
“Kalau dulu kita main hanya fokus sama permainan kita sendiri, sekarang kita sudah lebih cermat menganalisis lawan. Kita pelajari cara mereka membuka serangan, posisi bertahan, hingga kapan mereka biasanya mengubah ritme permainan,” jelas Gloria.
Dengan pengetahuan tersebut, Dejan/Fadia lebih siap menghadapi berbagai skenario permainan yang mungkin terjadi di lapangan. Strategi mereka pun menjadi lebih fleksibel—bisa menyerang, bertahan, atau memainkan reli tergantung siapa yang menjadi lawan.
Tantangan di Malaysia Masters 2025
Meski datang dengan kesiapan tinggi, Dejan/Fadia sadar bahwa tantangan di Malaysia Masters tidaklah ringan. Banyak pasangan top dunia juga menjadikan turnamen ini sebagai ajang uji coba jelang kompetisi-kompetisi besar, termasuk Olimpiade Paris 2024 yang makin dekat.
Nama-nama seperti Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang), Zheng Siwei/Huang Yaqiong (Tiongkok), dan pasangan muda asal Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue menjadi ancaman serius. Namun, hal tersebut justru memotivasi Dejan/Fadia untuk tampil maksimal.
“Yang kita hadapi bukan cuma kemampuan teknis, tapi juga tekanan mental. Tapi kami justru senang karena bisa mengukur kemampuan kita sendiri, sejauh mana kita sudah berkembang,” ujar Dejan dengan penuh semangat.
Pentingnya Chemistry di Lapangan
Satu hal yang sering menjadi sorotan dari pasangan Dejan/Fadia adalah chemistry mereka yang makin solid. Meski sempat menjadi pasangan baru di awal tahun 2024, kini keduanya terlihat makin padu baik dalam pengambilan keputusan maupun pembagian peran di lapangan.
Chemistry ini terlihat dari komunikasi yang lancar dan saling percaya saat bertanding. Mereka saling mengisi satu sama lain. Gloria dengan pengalaman dan kecerdasannya membaca permainan, serta Dejan dengan kecepatan dan agresivitas di depan net.
“Kalau sudah klik di lapangan, kita bisa lebih tenang dan percaya sama partner. Itu penting banget buat pertandingan-pertandingan berat,” kata Gloria.
Target dan Harapan di Malaysia Masters
Mengenai target, Dejan/Fadia tidak ingin muluk-muluk. Mereka ingin fokus satu pertandingan ke pertandingan berikutnya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa mereka menargetkan minimal semifinal agar bisa mengumpulkan poin peringkat dunia yang penting bagi race ke Olimpiade.
“Target realistis semifinal, tapi kalau bisa tembus final atau juara, tentu akan sangat berarti. Yang penting main maksimal dan evaluasi tiap pertandingan,” kata Dejan.
PBSI juga menaruh harapan besar pada pasangan ini sebagai salah satu tumpuan ganda campuran Indonesia, terutama setelah Praveen/Melati tidak lagi berada di puncak performa dan Rinov/Pitha masih inkonsisten.
Dukungan dari Penggemar Indonesia
Kehadiran Dejan/Fadia sebagai pasangan ganda campuran baru disambut positif oleh publik bulu tangkis Tanah Air. Banyak yang memuji semangat juang mereka serta cara mereka membangun chemistry di atas lapangan.
Di media sosial, banyak fans memberikan dukungan lewat komentar positif dan membuat berbagai konten tentang perjuangan mereka. Hal ini menjadi suntikan semangat tersendiri bagi Dejan dan Gloria yang ingin membuktikan diri sebagai pasangan potensial masa depan.
Penutup: Kesiapan Total Jadi Modal Utama
Malaysia Masters 2025 menjadi salah satu momen penting dalam perjalanan karier Dejan/Fadia sebagai pasangan ganda campuran Indonesia. Dengan bekal pengalaman, chemistry yang makin solid, dan pemahaman mendalam terhadap pola permainan lawan, mereka siap memberikan kejutan di turnamen ini.
Di tengah persaingan ketat ganda campuran dunia, Dejan/Fadia hadir membawa harapan baru. Tak hanya untuk mengharumkan nama Indonesia, tetapi juga membuktikan bahwa kerja keras, strategi matang, dan persiapan yang detail bisa membawa hasil gemilang.
Kini, semua mata tertuju pada panggung Malaysia Masters. Mampukah Dejan/Fadia menjawab ekspektasi? Kita tunggu aksi mereka di lapangan.