
Rafael Leao Harus Dijual Jika Tak Punya Motivasi
Performa Rafael Leao dalam beberapa laga terakhir AC Milan tengah menjadi sorotan tajam. Pemain asal Portugal itu disebut kehilangan motivasi dan semangat bertanding, terutama dalam pertandingan-pertandingan penting yang menentukan posisi Rossoneri di klasemen Serie A dan kompetisi Eropa.
Situasi ini memunculkan pernyataan tegas dari sejumlah legenda klub, salah satunya adalah Massimo Ambrosini. Mantan gelandang ikonik AC Milan itu menyarankan bahwa jika Leao benar-benar menunjukkan penurunan motivasi yang konsisten, penjualan bisa menjadi opsi terbaik bagi klub.

Kilas Balik Performa Leao
Rafael Leao, yang bergabung dengan AC Milan pada tahun 2019 dari Lille, pernah menjadi salah satu bintang muda paling menjanjikan di Serie A.
Dengan kecepatan, teknik, dan kemampuan mencetak gol yang luar biasa, Leao menjadi tulang punggung serangan Milan saat meraih Scudetto pada musim 2021/2022.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, performanya dinilai inkonsisten.
Leao kerap terlihat tidak maksimal dalam menekan lawan, kehilangan bola dengan mudah, dan tampak tidak memiliki semangat kompetitif yang sama seperti sebelumnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan fans dan pengamat sepak bola Italia.
Kritik dari Legenda Klub
Massimo Ambrosini, dalam sebuah wawancara dengan media olahraga Italia, menyatakan bahwa pemain
dengan potensi besar seperti Leao seharusnya memiliki keinginan kuat untuk berkembang dan membawa klub ke level tertinggi.
“Kalau seorang pemain sudah tidak punya semangat, tidak ada gunanya mempertahankannya.
Milan tidak boleh dikendalikan oleh mood individu. Jika Leao sudah tidak termotivasi, saya lebih baik klub menjualnya,” ujar Ambrosini.
Pernyataan ini menjadi refleksi dari kekhawatiran mendalam terhadap sikap dan profesionalisme sang pemain. Ambrosini, yang dikenal sebagai figur dengan etos kerja tinggi selama aktif bermain, menilai motivasi adalah faktor penting yang tak bisa diajarkan.
Respons Pelatih dan Manajemen
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, tetap mencoba memberikan kepercayaan kepada Leao. Dalam beberapa konferensi pers, Pioli mengatakan bahwa Leao masih menjadi bagian penting dari skuad dan hanya butuh konsistensi dan kepercayaan diri.
Namun, manajemen klub tampaknya mulai mempertimbangkan berbagai opsi terkait masa depan pemain bernomor punggung 10 tersebut.
Dengan nilai pasar Leao yang masih tinggi, Milan bisa saja memanfaatkan situasi ini untuk mendatangkan dana besar dan melakukan perombakan skuad.
Statistik yang Kontras
Data statistik juga menunjukkan penurunan performa signifikan pada diri Leao. Dalam 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi
ia hanya mencetak 1 gol dan 2 assist—angka yang jauh dari ekspektasi untuk seorang winger andalan.
Rata-rata dribble sukses dan akurasi umpan juga menurun, dan Leao tercatat sebagai salah satu pemain dengan kehilangan bola terbanyak di lini depan Milan musim ini.
Apa yang Membuat Seorang Pemain Kehilangan Motivasi?
Penurunan motivasi bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kondisi internal klub, tekanan media, kelelahan mental, hingga spekulasi transfer yang terus beredar.
Dalam kasus Leao, beberapa pengamat menyebut adanya ketertarikan dari klub-klub besar Eropa seperti PSG dan Chelsea, yang mungkin memengaruhi fokus sang pemain.
Namun di sisi lain, motivasi juga merupakan bentuk tanggung jawab profesional. Bermain untuk klub sebesar AC Milan tidak hanya soal bakat, tetapi juga soal dedikasi.
Baca juga:Persiapan Pelatih buat Jonatan sebagai Ujung Tombak di Piala Sudirman
Pendapat Suporter Milan
Kritik dari fans juga semakin keras terdengar di media sosial. Banyak dari mereka mengungkapkan kekecewaan terhadap sikap pasif Leao di lapangan.
Sebagian bahkan menyuarakan bahwa sudah saatnya Milan melepas sang pemain dan mencari sosok baru yang lebih haus kemenangan.
Namun ada pula pendukung yang tetap memberi pembelaan, dengan menyebut Leao sebagai pemain muda yang butuh dukungan, bukan tekanan.
Apakah Menjual Leao adalah Solusi?
Menjual Rafael Leao bisa menjadi keputusan berani dan strategis.
Nilai pasarnya yang mencapai lebih dari €70 juta dapat menjadi aset besar bagi Milan
untuk mendatangkan beberapa pemain berkualitas dan memperkuat tim secara menyeluruh.
Namun menjual pemain seperti Leao juga berarti kehilangan salah satu aset paling berbakat di Serie A.
Keputusan seperti ini membutuhkan pertimbangan yang matang, baik dari sisi teknis maupun emosional.
Kandidat Pengganti dan Rencana Milan
Jika akhirnya Leao dijual, Milan perlu menyiapkan pengganti yang sepadan.
Nama-nama seperti Dani Olmo (RB Leipzig), Nico Williams (Athletic Bilbao), dan Samuel
Chukwueze (yang juga sudah ada di skuad) bisa menjadi opsi jangka pendek dan panjang.
Manajemen juga tengah memantau beberapa pemain muda dari Liga Portugal dan Brasil yang dikenal memiliki gaya bermain eksplosif dan penuh determinasi.
Penutup: Motivasi adalah Segalanya
Rafael Leao memiliki segalanya untuk menjadi bintang besar di dunia sepak bola: kecepatan, skill, visi bermain, dan pengalaman di level tertinggi.
Namun, tanpa motivasi dan semangat yang konsisten, semua itu bisa memudar dengan cepat.
Pernyataan dari legenda seperti Ambrosini bukan hanya kritik kosong, tetapi juga bentuk panggilan untuk perubahan.
Apakah Leao akan menjawabnya dengan performa membaik, atau justru membuka jalan keluar dari Milan? Semua tergantung pada mentalitas dan keputusan sang pemain.
Yang jelas, bagi klub sebesar AC Milan, tidak ada pemain yang lebih besar dari lambang di dada.
Dan jika motivasi tidak lagi ada, maka mungkin sudah waktunya untuk berpisah.